Total Tayangan Halaman

Jumat, 30 Maret 2012

aneka ikatan sepatu

Berikut beberapa model dan cara yang keren, untuk mengikat sepatu ala Jepang :

はしご結び Ladder :
cd7d95ee6 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
ファスナー結び Zipper :
7253bb794 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
ダブルバック結び Double Back :
4373160c5 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
ループバック結び Loop Back :
b653866b4 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
ブッシュウォーク結び Bush Walk :
1d6234d25 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
のこぎり結び Saw Tooth :
87342c215 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
フットバッグ結び Foot Bag :
1a96273c5 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
ディスプレイ結び Display :
107f28d25 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
ハッシュ結び Hash :
c33928ec5 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
ねじり結び Twistle :
7b9121f95 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
結び目隠し Hidden Knot :
93ed12fd4 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
リボン真ん中結び Ridding Bow :
f6bc871e4 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
チェッカー結び Checker Board :
e8a1a6875 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
格子結びLattice :
edaf8fd64 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
二色結び Bi Colour :
b2c613054 16 Cara Mengikat Sepatu Ala Jepang
[ Read More.. ]

Sabtu, 03 Maret 2012

Terinspirasi Cucian Orangtua yang Basah Terguyur Hujan Luthfiamer, Siswa SMAN 1 Berau yang Merancang Love Mother Dryer

Kamis, 20 Mei 2010 , 12:03:00

KEMARIN (19/5), Luthfi mempresentasikan hasil temuannya: “love mother dryer” di hadapan guru-gurunya yang bertindak sebagai penilai. Bahkan siswa kelas X itu mempresentasikannya dengan menggunakan Bahasa Inggris. Selain Luhtfi, juga ada 14 temannya yang melakukan hal sama. Yakni mempresentasikan hasil temuan mereka di hadapan tim penilai.

Luthfi membuat sebuah alat yang cukup membantu pekerjaan rumah tangga. Apalagi bagi mereka yang sibuk dengan aktivitas di luar rumah. Alat tersebut secara otomatis mengamankan pakaian yang dijemur ketika hujan turun. Jadi, jika hujan turun, tidak perlu bergegas memunguti pakaian yang sudah dijemur. Dengan alat tersebut pakaian secara otomatis tersimpan dalam suatu wadah, dan terhindar dari hujan.

Cara kerja alat temuan Luthfi pun cukup sederhana. Pakaian yang akan dijemur cukup dipasang pada gantungan-gantungan yang telah terpasang. Setelah itu, sebuah tombol ditekan untuk merapikan pakaian yang dijemur. Selain itu, juga hemat energi, karena mengandalkan energi matahari sebagai penggerak dinamo. Ketika hujan turun, secara otomatis pakaian yang dijemur tertarik ke tempat semula yang tertutup, sehingga pakaian pun terhindar dari hujan.

“Karena ada rain detector yang berfungsi sebagai tombol otomatis. Sedikit saja rain detector terkena air, pakaian yang dijemur langsung ditarik ke tempat yang tertutup,” jelas anak pasangan Riza Fahmi dan Widi Astuti ini. Ditambahkan siswa yang tinggal di Jalan Durian II ini, alat temuannya akan sangat membantu warga yang tinggal di rumah susun atau apartemen.

“Karena kalau hujan turun mereka yang tinggal di rumah susun atau apartemen tidak perlu repot lagi mengambil pakaiannya. Karena secara otomatis tersimpan di tempat yang aman dari guyuran hujan,” ujarnya. Namun alat temuan Luthfi masih berupa prototype. Dirinya saat ini belum berpikir untuk membuat yang lebih besar. “Karena saya masih terkendala dengan peralatannya.

Di sini (Berau, Red) saya masih kesulitan mencari bahan-bahannya,” kata pelajar kelahiran Samarinda, 18 Desember 1994 ini. Untuk diketahui, alat-alat yang dibutuhkan Luthfi seperti baterai (aki), dinamo, relay, rain detector, kabel, aluminium serta katrol. Untuk membuat prototype love mother dryer, Luthfi mengaku mengeluarkan dana sekira Rp 400 ribu.

Untuk membuat dengan skala yang lebih besar dipastikan memerlukan anggaran jutaan rupiah. Ide Luthfi membuat “jemuran robot” juga terbilang menarik. Menurut dia, ide tersebut berawal ketika dirinya melihat pakaian yang dijemur orang tuanya basah karena terguyur hujan. Dirinya pun lantas memikirkan bagaimana suatu saat pakaian yang dijemur orang tuanya tidak lagi basah ketika hujan turun.

Dirinya pun membuat sebuah konsep. “Konsep yang saya buat sekitar dua hari. Tapi untuk merampungkan dengan prototype-nya dibutuhkan waktu satu minggu,” ujarnya. “Prototype ini juga masih perlu pembenahan-pembenahan. Saya harapkan temuan saya ini bisa bermanfaat dan membantu ibu rumah tangga,” pungkasnya.(rahmat efendy)

[ Read More.. ]