Total Tayangan Halaman

Minggu, 03 Februari 2013

aku mencintaimu karena Allah

hai sobat paradox, pada kesempatan ini saya akan berbagi kepada sobat semua mengenai alasan mencintai seseorang karena Allah (menurut pandangan saya)
baiklah langsung saja kita mulai :)
Alhamdulillah pada pertengahan tahun 2012 lalu saya sudah tidak sendiri lagi, saya mempunyai seorang kekasih yang merupakan sahabat saya sendiri selama beberapa tahun bersekolah di sma. dia orang yang biasa-biasa saja, tidak berlebihan, ramah, baik, pengertian namun terkadang memang agak cerewet dalam memilih. 
awal lembar perjalan kami berawal dari sering mengerjakan tugas bersama, sering curhat lewat telpon dan sms. 
awalnya, saya merasa biasa saja hanya menganggapnya sebagai sahabat saya yang sangat baik di kalangan perempuannya. namun karena sering berhubungan, tiba tiba saya merasakan hal hal yang berbeda. saya merasa nyaman dan ingin bersama dengannya selalu, ingin melindunginya dan memberikan solusi dari setiap masalah masalah yang dihadapinya. hingga pada suatu malam saya menyatakan perasaanku terhadap dirinya, syukur alhamdulillah dia menerimaku.
perasaan itu langsung saja membuatku merasa kegirangan sekali, terang saja ini adalah "penembakan"ku yang pertama dengan alasan perasaan. bukan karena paras maupun harta, tetapi lebih kepada hati.
dalam berhubungan seringkali kebanyakan orang dilanda dengan perasaan mencintai yang berlebihan, yang menyebabkan kita masuk dalam perasaan galau. itu hal yang manusiawi hal yang cukup wajar bagi seorang manusia biasa. namun alangkah baiknya jika kita bisa mengontrol perasaan itu, karena jangan sampai kita lupa akan tujuan awal kita yaitu mencintai karena penciptaNya. jangan sampai kita terlena dalam percintaan yang membawa kita kedalam arah kesesatan dan melupakan tujuan awal kita dalam bercinta.
mencintai karena Allah, mungkin ada sebagian orang yang mempertanyakannya seperti saya yang pernah mempertanyakannya dalam diri saya. setelah saya menempuh umur hubungan yang masih bisa dibilang muda, yaitu sekitar enam bulan, saya mendapatkan banyak sekali pelajaran hidup di dalamnya. bagaimana cara menghargai orang lain, menyayangi orang lain, merawat, menjaga, dan mencintainya karena sang Pencipta. 
saya juga pernah ditimpa kegalauan, bahkan sering karena kami masih saling memahami, saling menyakini hubungan yang masih seumur bayi tersebut. saya mendapat berbagai masukan dari orang orang, terutama orangtua saya yang telah membantu saya dalam melewati kegalauan dalam kisah percintaan saya. 
saat kita menyayangi seseorang seringkali kita berpikir tentang dia, namun dalam konteks mencintai karena Allah. saat kita ingat dengan kekasih kita tersebut, seharusnya juga mengingatkan kita dengan siapa yang menciptakannya. saat melihat wajahnya, kita tau betapa indahnya ciptaan Allah, saat merasakan kehangatan bersamanya kita tau betapa Allah mencintai kita dengan menciptakan seseorang yang mau berbagi kasih sayang dengan kita, hingga nanti saat ketika sudah terikat dalam hubungan pernikahan akan terus menambah keimanan kita. saling mengingatkan untuk selalu beribadah dan taat kepadaNya. sudah sepantasnya kita selalu bersyukur setiap saat, karena jika ia tidak diciptakan ke dunia ini. maka siapakah pendamping hidup kita di dunia ini, ia merupakan salah satu wujud kasih sayang Allah kepada kita. 
cinta yang hanya berdasarkan hawa nafsu dan materi tidak akan bertahan lama, karena itu semua akan hilang pada waktunya. tetapi cinta mati kita kepada Allah SWT tidak akan mati, itulah cinta yang sebenar benarnya menurut saya. tujuan untuk mencintai pasangan kita adalah agar kita selalu ingat kepada Allah SWT, disaat apapun. 
baiklah sekian pendapat saya tentang bagaimana mencintai karena Allah. saya menerima berbagai kritik dan saran dari para pembaca agar tulisan saya bisa menjadi lebih baik. karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata.

| Free Bussines? |

2 komentar: